Telepon gengam/seluler atau handphonesudah bukan barang mewah lagi. Ia menjadi teknologi murah yang memudahkan dan menghasilkan. Pesan layanan singkat (SMS) kini dimanfaatkan nelayan Indramayu untuk berburu ikan di lautan lepas.

”Dengan sekali kirim SMS, juragan kapal akan tahu di mana saja lokasi yang banyak ikan berkumpul (fishing ground). Jadinya, mencari ikan lebih efektif,” ujar Edi Umaedi, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Teknologi Dinas Perikanan dan Kelautan Indramayu, (16/12).

Sistem informasi daerah penangkapan ikan (IDPI) telah berjalan selama dua tahun di Indramayu. Teknologi ini tergolong murah sekaligus tepat guna. Setiap tiga-empat hari sekali, atau seminggu dua kali, petugas di bagian IDPI menginformasikan titik-titik fishing ground di perairan Jawa, Sumatera, hingga Kalimantan kepada juragan kapal, nelayan, dan pengurus tempat pelelangan ikan (TPI) dan koperasi unit desa (KUD) khusus perikanan.

nelayan-indramayu

Pengiriman SMS menggunakan aplikasi program yang mengoneksikan jaringan telepon seluler dengan komputer milik Dinas Perikanan dan Kelautan Indramayu. Dengan demikian, sekali mengirim SMS, sekitar 160 juragan kapal, nelayan, dan 40 orang yang terkait dengan nelayan menerima SMS itu. Informasi itu selanjutnya disebarluaskan melalui SMS kepada nelayan yang hendak melaut, jaringan radio SSB untuk nelayan yang sudah ada di tengah laut, ataupun getuk tular antarsesama nelayan.

Informasi yang dikabarkan itu diperoleh dan diunduh dari tiga situs, yakni situs milik Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Balai Riset Kelautan dan Perikanan (BRKP), serta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Data fishing ground yang diolah berisikan angka garis bujur dan garis lintang. Dengan bantuan alat navigasi satelit (global positioning system/GPS), nelayan melaju ke titik-titik yang dikabarkan. Data itu pun mengacu zona penangkapan ikan yang biasanya didatangi nelayan Indramayu. Sekali mengirim SMS, sekitar 12 lokasi diinformasikan, mulai yang paling dekat dengan pesisir Indramayu hingga ke Selat Karimata.

Tak ketinggalan, informasi tentang cuaca, kecepatan angin, dan tinggi gelombang di lokasi fishing ground pun dikabarkan. Tujuannya, pemilik kapal bisa memilih lokasi yang terdekat sebelum kapal berlayar, atau berganti posisi ke daerah yang lebih banyak ikannya saat berada di laut. Keakuratan informasi boleh dikata 90 persen. Biasanya, ikan berkumpul di satu lokasi hanya bertahan tiga hari. Selanjutnya, ikan akan berpindah tempat.

Oleh karena itu, nelayan harus mencari kabar yang terbaru. Nomor telepon yang mereka hubungi melalui SMS adalah 081395503330. Biasanya langsung dibalas. Rusmadi, Manajer TPI Karangsong, mengatakan, SMS fishing ground itu terbukti memudahkan nelayan mencari ikan.

Sudah sepatutnya nelayan Indramayu meninggalkan sistem berburu ikan yang tanpa kepastian lokasi fishing ground. Selain biaya tinggi, karena lebih banyak bahan bakar solar terbuang, perbekalan habis di perjalanan, waktu berburu juga lebih lama. ”Teknologi ini sebenarnya sudah dikenalkan enam tahun lalu. Tapi, saat itu, biaya operasional teknologinya masih mahal,” kata Kepala Bidang Kelautan Dinas Perikanan dan Kelautan Indramayu Tony Hermanto.

Sumber: Kompas